• Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
No Result
View All Result
Wednesday, March 29, 2023
Dananesia
  • Saham
  • Crypto
  • Forex
Subscribe
No Result
View All Result
dananesia
No Result
View All Result
Home Crypto

Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Dengan menguasai cara trading crypto serta berbagai strategi investasi terbaik, investor kripto pemula berpotensi menghasilkan cuan tinggi di sektor mata uang kripto.

by admin
22/11/2022
in Crypto
0
Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula
82
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Linkedin

Mata uang kripto (cryptocurrency) merupakan komoditas yang paling menarik hingga tahun 2022, baik di Indonesia maupun di dunia. Inilah faktor pendorong pemula untuk belajar cara trading crypto. Meskipun aset kripto bisa menjadi instrumen investasi terbaik dan menguntungkan, kegiatan trading online (jual beli) aset kripto atau main crypto tampak lebih menjanjikan karena volatilitas yang tinggi, sebanding dengan risikonya. Kita akan mengenal apa itu crypto dan cara memulai trading dan investasi bagi pemula serta tips untuk memaksimalkan keuntungan, meminimalkan risiko, dan lebih aman.

Mengenal Apa Itu Trading Crypto

Sebelum membahas cara trading crypto, trader pemula mesti belajar memahami dengan baik dan benar apa itu trading crypto. Secara umum, konsep trading crypto dapat mengacu pada aktivitas jual beli mata uang kripto. Istilah trading kripto juga secara bergantian disebut sebagai main crypto. Tujuan utama trading crypto adalah profit (return) berupa capital gain.

Secara ringkas, capital gain adalah keuntungan trading yang berasal dari selilih harga jual dan harga beli, di mana trader menjual aset (dalam hal ini misalnya cryptocurrency) di harga yang lebih tinggi daripada harga beli serta telah menutupi biaya transaksi.

Misalnya, Anda beli 1 crypto Bitcoin (BTC) di harga $22.000 dan menjualnya di harga $24.000 sehingga keuntungan Anda sebesar $2.000. Namun untuk mendapatkan keuntungan bersih, itu mesti dikurangi dengan biaya transaksi (dan pajak), katakanlah 0,31%. Contoh lain, Anda membeli 5 crypto Ethereum (ETH) di harga $2.200 dan menjual di harga $2.000. Dengan demikian, Anda mencatatkan kerugian sebesar 5 x $200 = $1.000, dan ditambah biaya transaksi (trading fee) sebesar katakanlah 0,31%.

Perbedaan Trading dan Investasi Crypto

Tujuan utama jual beli aset kripto (trading crypto) adalah profit yang berupa capital gain, sementara itu investasi cryptocurrency juga mengharapkan capital gain, tetapi ada beberapa perbedaan utama. Investor yang berinvestasi kripto biasanya tidak melakukan aktivitas jual beli dalam jangka pendek. Dengan kata lain, setelah beli crypto, aset digital tersebut disimpan untuk jangka panjang, meskipun pada akhirnya juga akan dijual (umumnya).

Selain itu, investor (yang berinvestasi) biasanya mengambil opsi staking crypto agar bisa mendapatkan bunga (interest). Secara umum, konsep staking kripto mirip seperti investasi di deposito, di mana nasabah mengunci (menyimpan) cryptocurrency mereka di dompet (crypto wallet) selama periode yang telah ditetapkan. Karena aktivitas staking dapat membantu proses validasi transaksi, inilah alasan mengapa para staker diberikan reward berupa bunga sebagai imbal hasil atau keuntungan.

Kemudian, investor crypto yang berinvestasi jangka panjang biasanya sangat berfokus pada analisis fundamental, sementara itu trader crypto yang melakukan trading online jangka pendek hanya memperhatikan aspek teknikal.

Secara sederhana, aspek fundamental crypto bisa berupa kemapaman proyek, tim yang solid dan kredibel, dominasi pasar yang baik, popularitas yang tinggi, brand yang terkenal, punya kemitraan strategis, dan banyak lagi. Sedangkan aspek teknikal hanya mengacu pada pergerakan harga pasar atau memanfaatkan volatilitas harga saja.

Cara Memulai Trading Crypto

Proses belajar trading crypto pastinya akan membutuhkan waktu, terlebih lagi bagi pemula yang baru pertama kali masuk ke sektor ini. Namun, ini semua bisa diawali dengan memahami cara memulai trading crypto beirkut ini:

  1. Pilih Platform Crypto Exchange.
  2. Buat Akun Perdagangan (Registrasi).
  3. Upload Dokumen.
  4. Lakukan Deposit Perdana.
  5. Mulai Trading Crypto.

1. Pilih Platform Crypto Exchange

Top crypto spot exchange (sumber: coinmarketcap)

Apa itu crypto exchange? Secara ringkas, crypto exchange adalah perusahaan (provider) layanan dan platform perdagangan jual beli berbagai macam mata uang crypto, mencakup Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, XRP, Cardano, dan banyak lagi. Platform crypto exchange menjadi perantara yang menjembatani pengguna (trader dan investor) untuk dapat berinvestasi dan trading aset kripto secara online. Berikut 5 perusahaan crypto exchange terbaik di dunia 2022 versi CoinMarketCap:

  1. Binance
  2. FTX
  3. Coinbase
  4. Kraken
  5. KuCoin

Sayangnya, perusahaan crypto exchange Indonesia jauh berada di peringkat bawah, misalnya Indodax berada di posisi ke-47, Tokocrypto di peringkat ke-51, dan luno di rangking ke-77. Sebagai informasi, per Juli 2022 ada 25 perusahaan bursa kripto yang resmi teregulasi dan terdaftar di Bappebti, yaitu sebagai berikut:

  1. PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax)
  2. PT Tumbuh Bersama Nano (Nanovest)
  3. PT Pintu Kemana Saja (Pintu)
  4. PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Rekeningku)
  5. PT Tiga Inti Utama (Triv)
  6. PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex)
  7. PT Bumi Santosa Cemerlang
  8. PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto)
  9. PT Luno Indonesia Ltd (Luno)
  10. PT Kagum Teknologi Indonesia
  11. PT Kripto Maksima Koin (Kripto Maksima)
  12. PT Aset Digital Indonesia (Incrypto)
  13. PT Utama Aset Digital Indonesia (Bittime)
  14. PT Ventura Koin Nusantara (Vonix)
  15. PT Cipta Koin Digital (Koinku)
  16. PT Coinbit Digital Indonesia (Coinbit)
  17. PT Gudang Kripto Indonesia (Gudang Kripto)
  18. PT Indonesia Digital Exchange (Digital Exchange)
  19. PT Galad Koin Indonesia (Galad)
  20. PT Plutonext Digital Aset
  21. PT Triniti Investama Berkat (Bitocto)
  22. PT Mitra Kripto Sukses
  23. PT Pantheras Teknologi Internasional (Pantheras)
  24. PT Pedagang Aset Kripto
  25. PT Upbit Exchange Indonesia (Upbit)

Selain crypto exchange, investor dan trader sebenarnya memiliki pilihan yang jauh lebih canggih, yaitu trading dan investasi melalui platform multiaset dan CFD. Melalui broker ini, aset yang tersedia jauh lebih banyak dan bervariasi, tidak hanya cryptocurrency, tetapi juga mencakup saham luar negeri (Tesla, Amazon, Meta, Google, dan lainnya), komoditas (emas, minyak mentah, dan lainnya), indeks, currencies (GBP/USD, EUR/USD, dan lainnya), dan seterusnya. Berikut beberapa contoh broker multiaset CFD terpopuler:

  • eToro
  • Capital.com
  • Justforex
  • OctaFX
  • AMarkets
  • Interactive Brokers
  • TD Ameritrade

2. Buat Akun Perdagangan (Registrasi)

Setelah melilih broker kripto (crypto exchange) atau platform multiaset, langkah berikutnya ialah melakukan registrasi untuk membuat akun trading. Berikut tahapannya:

  1. Tentukan platform yang digunakan. Biasanya, broker atau exchanges menyediakan platform platform website atau aplikasi mobile. Anda dapat memilih salah satu di antaranya.
  2. Pilih menu Daftar. Sama seperti proses registrasi pada umumnya, Anda bisa langsung klik menu pendaftaran (sign up).
  3. Masukkan email dan password. Ini merupakan bagian penting dalam proses pembuatan akun perdagangan Anda.
  4. Lakukan verifikasi email. Pastikan email yang didaftarkan aktif karena Anda butuh melakukan verifikasi.
  5. Selamat! Anda telah memiliki akun trading.

3. Upload Dokumen

Setelah mendaftar dan buat akun, pengguna baru diminta untuk melengkapi dokumen identitas seperti KTP, foto selfie, rekening bank, dan persyaratan lain yang telah ditentukan oleh masing-masing exchanges atau broker multiaset CFD. Jika pengguna baru tidak melengkapi seluruh berkas yang dipersyaratkan, biasanya pihak broker membatasi aktivitas perdagangan crypto. Jadi, untuk mendapatkan akses lengkap dalam trading crypto, sebaiknya memang semua dokumen dilengkapi.

4. Lakukan Deposit Perdana

Beberapa broker atau platform perdagangan menyediakan akun demo sebagai tempat latihan dan belajar cara trading crypto bagi pemula. Namun, jika Anda ingin melakukan transaksi perdagangan jual beli aset kripto secara real, Anda mesti melakukan setoran awal (deposit) dengan nominal tertentu (sesuai kebijakan masing-masing platform). Selain itu, deposit perdana ini juga bisa menjadi kesempatan meraih bonus bagi pengguna baru dengan syarat minimal setoran tertentu.

5. Mulai Trading Crypto

Inilah langkah terakhir dari proses atau cara memulai trading crypto bagi pemula. Pada fase ini, Anda dapat melakukan kegiatan jual beli mata uang kripto yang tersedia di platform. Namun, trader yang ingin sukses atau berhasil mendapatkan profit besar tentu saja mesti belajar lebih banyak tentang seluk beluk perdagangan kripto, salah satu yang paling utama adalah analisis teknikal. Anda tidak perlu khawatir, penjelasan berikutnya akan membantu Anda untuk menguasi perdagangan cryptocurrency.

Baca juga:

  • Panduan Investasi Saham bagi Pemula
  • Cara Trading Forex

Langkah-langkah Belajar Trading Crypto Terbaik

Sebagaimana yang telah ditegaskan sebelumnya, untuk menghasilkan keuntungan atau bahkan sukses dalam trading, pemula mesti memiliki pengetahuan yang cukup. Nah, berikut ini adalah panduan terbaik untuk belajar cara trading crypto bagi pemula A – Z hingga menjadi mahir:

  1. Memahami Profil Risiko.
  2. Pahami dan Pilih Trading Styles.
  3. Pilih Periode Trading Crypto.
  4. Belajar Apa Itu Analisis Teknikal.
  5. Belajar Money Management.
  6. Lakukan Penyesuaian.

1. Memahami Profil Risiko

Meskipun profil risiko lebih sering digunakan dalam konteks investasi, Anda juga bisa memahami profil risiko untuk trading crypto. Secara umum, ada 3 (tiga) jenis profil risiko atau cara seorang trader atau investor dalam menghadapi risiko, yakni risk seeker, risk-neutral, dan risk averse.

Jika Anda berani mengambil risiko tinggi untuk memaksimalkan profit, Anda termasuk risk seeker. Jika Anda memandang risiko di tengah-tengah alias tidak suka yang terlalu tinggi dan terlalu rendah, Anda termasuk risk-neutral. Jika Anda tidak menyukai risiko, Anda termasuk risk averse. Namun, karena tidak ada instrumen keuangan yang bebas risiko, Anda tidak bisa menghindari risiko.

Nah, karena instrumen crypto sendiri sebenarnya termasuk high risk, asumsinya bahwa Anda termasuk yang memiliki profil risiko tinggi alias suka dan tertarik dengan risiko. Namun, ada beberapa aset kripto yang jauh lebih stabil sehingg mengandung risiko lebih rendah.

Selain itu, karena Anda melakukan trading dan bukan investasi, ini juga mengonfirmasi bahwa minimal profil risiko Anda netral dan cenderung risk seeker. Kenapa? Karena trading jauh lebih berisiko daripada investasi.

2. Pahami dan Pilih Trading Styles

Trading styles atau gaya-gaya perdagangan adalah sebuah metode (pendekatan) yang dilakukan oleh trader untuk menghasilkan keuntungan dari trading online. Ini sebenarnya berlaku untuk banyak instrumen aset, mencakup cryptocurrency, saham, forex, CFD, dan lainnya. Nah, sebagai tahap awal belajar trading aset kripto, Anda mesti memahami 4 (empat) jenis trading styles terpopuler berikut ini:

  1. Scalping. Gaya trading scalping adalah metode perdagangan yang mengejar profit dalam jangka waktu paling singkat, seperti hitungan detik dan menit. Scalper, sebutan bagi trader yang menggunakan teknik scalping, biasanya hanya mengincar capital gain tipis-tipis (baca: kecil), tetapi dengan frekuensi transaksi yang lebih banyak. Misalnya, target keuntungan sekali trading crypto 2%, tetapi jika dilakukan sebanyak 10 kali, total profit mencapai 20%.
  2. Day Trading. Gaya perdagangan harian (day trading) merupakan teknik jual beli cryptocurrency dengan memaksimalkan volatilitas atau fluktuasi harga secara harian (daily) untuk menghasilkan profit. Sekilas ini tampak mirip dengan scalping, tetapi sebenarnya berbeda. Day trading memiliki periode waktu yang sedikit lebih panjang, seperti hitungan menit hingga jam. Namun, trading crypto tetap dilakukan di hari yang sama (intraday) atau tidak menyimpan aset hingga esok hari. Orang-orang yang menggunakan strategi ini disebut day trader.
  3. Swing Trading. Gaya perdagangan swing menetapkan periode waktu (time horizon) yang lebih panjang daripada styles Jangka waktu swing trading mulai dari harian hingga mingguan. Orang-orang yang memanfaatkan strategi ini disebut swing trader, yang mana mereka biasanya tidak akan menjual crypto mereka di hari yang sama. Keuntungan yang diharapkan dari teknik ini lebih besar, namun dengan frekuensi yang lebih sedikit.
  4. Position Trading. Gaya perdagangan position memungkinkan trader untuk menyimpan crypto dari periode mingguan (weekly) hingga bulanan (monthly). Tujuan utama dari strategi position trading untuk menghindari lebih banyak volatilitas dan memanfaatkan momentum terbaik.

Setelah memahami berbagai jenis trading styles yang dapat digunakan sebagai bagian dari proses belajar trading crypto, lalu mana gaya perdagangan terbaik bagi pemula? Bagi Anda yang ingin main lebih aman atau relatif rendah risiko, swing trading atau position trading tampak menjadi pilihan yang ideal. Nah, seiring dengan pengetahuan dan pengalaman yang terus bertambah, Anda bisa mencoba intensitas yang lebih tinggi (lebih berisiko) dengan menggunakan scalping atau day trading.

3. Pilih Periode Trading Crypto

Jika Anda sudah memilih salah satu gaya trading, sebenarnya periode atau jangka waktu perdagangan mata uang kripto akan mengikuti dengan sendirinya. Pemilihan time frame trading mesti sebaiknya harus konsisten (termasuk juga trading styles) sehingga Anda dapat melakukan analisis dengan tepat. Sebagai contoh, jika menggunakan time frame harian, grafik harga yang ideal digunakan adalah hitungan menit atau jam, tidak cocok lebih dari itu karena Anda akan melakukan jual beli secara intraday. Contoh lebih konkret bisa lihat di langkah berikutnya, yakni analisis teknikal.

4. Belajar Apa Itu Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan fokus utama dari kegiatan trading online yang memberikan wawasan terkait waktu terbaik untuk beli dan jual crypto. Secara umum, analisis teknikal dapat didefinisikan sebagai proses pengamatan pergerakan harga aset secara historis yang disajikan melalui grafik (chart), salah satu jenis grafik terpopuler adalah candlestick. Dalam proses analisis teknikal, trader wajib menguasai berbagai jenis indikator teknikal untuk mengonfirmasi keputusan strategis terkait jual beli crypto.

Cara Mudah Analisis Teknikal Crypto

Bagi pemula, Anda bisa mengikuti langkah-langkah analisis teknikal sederhana berikut ini untuk membantu Anda dalam trading crypto jangka pendek:

  1. Kunjungi situs tradingview, sebuah platform yang menyediakan grafik pergerakan harga berbagai aset (termasuk crypto) serta berbagai alat analisis.

    Grafik DOGE/USDT (sumber: tradingview)
  2. Pilih koin kripto (crypto coins) yang ingin dianalisis, misalnya Dogecoin (DOGE). Karena sistem perdagangan mata uang kripto dilakukan secara berpasangan, tampilannya bisa menjadi DOGE/USDT, DOGE/BTC, DOGE/USD, dan lainnya. Di sini, kami menggunakan pasangan DOGE/USDT.
  3. Setelah itu, pilih periode waktu perdagangan untuk menampilkan grafik harga. Misalnya, Anda ingin melakukan day trading sehingga time frame yang ideal digunakan seperti menit atau jam. Katakanlah kita ambil per jam atau 1 hours (1H). Silakan lihat panah nomor 1 pada gambar di atas.
  4. Anda juga akan melihat tampilan grafik yang mana kami menggunakan candlestick (lihat panah nomor 2). Cara membaca candlestick sangat mudah, yaitu 1 candlestick (batang grafik berbentuk kandil) menjelaskan pergerakan harga Dogecoin selama 1 jam. Katakanlah grafik di atas menampilkan tanggal 18 – 24, sehingga diperkirakan ada lebih 160 candlestick.
  5. Selain menampilkan candlestick, tradingview juga menyediakan analytics tools termasuk di dalamnya berbagai jenis indikator teknikal yang berfungsi untuk memberikan wawasan strategis terkait prospek pergerakan harga. Saat Anda belajar cara trading crypto, wajib menguasi beberapa indikator teknikal. Di sini, kami menggunakan tiga indikator terpopuler, yakni MACD, CCI, dan Stochastic RSI (lihat pada panah nomor 3, 4, dan 5).

Cara Interprestasi Indikator Teknikal MACD, CCI, dan RSI

Sebelumnya telah dijelaskan proses atau langkah-langkah analisis teknikal, di mana pada bagian terakhir Anda diminta menggunakan tiga indikator, yakni MACD, CCI, dan RSI, lalu bagaimana cara interprestasi indikator-indikator teknikal tersebut? Berikut ulasannya:

  1. Moving Average Covergence Divergence (MACD). Secara sederhana, indikator MACD memberikan wawasan tentang sinyal tren sebuah pergerakan harga: apakah terjadi penguatan (bullish) atau pelemahan (bearish). Indikator ini memiliki dua garis penting, yakni MACD line dan signal line. Pada grafik di atas, MACD line (warna biru) terlihat sudah menembus ke atas signal line (warna merah). Ini mengindikasikan bahwa sinyal bullish sehingga menjadi waktu terbaik untuk beli crypto DOGE/USDT. Sebaliknya, saat MACD line bergerak di bawah signal line, itu pertanda negatif alias bearish sehingga harga berpotensi melemah atau turun.
  2. Commodity Channel Index (CCI). Indikator cukup sering digunakan yang memberikan informasi terkait kekuatan tren harga suatu aset. Cara membaca CCI cukup mudah, cukup dengan memperhatikan angka-angka penting, yakni +100 dan -100. CCI yang bernilai lebih dari +100 menunjukkan tren harga yang kuat sehingga ada potensi apresiasi; sebaliknya, CCI bernilai -100 menjadi fase tren lemah sehingga ada potensi depresiasi. Kasus DOGE/USDT saat ini memiliki CCI negatif, tepatnya -22,60 yang artinya tren harga masih relatif lemah sehingga potensi penurunan lebih dominan.
  3. Stochastic RSI. Indikator relative strength index (RSI) cukup populer digunakan untuk memberikan sinyal jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought menjadi sinyal untuk menjual crypto, sedangkan oversold menjadi sinyal untuk membeli crypto. Indikator RSI terdiri dari nilai 0 — 100 dengan aturan umum bahwa oversold adalah saat RSI bernilai di bawah 30 dan overbought terjadi saat RSI berada di atas 70. Dalam kasus DOGE/USDT, RSI bernilai 75,62 sehingga menjadi sinyal overbought.

5. Lakukan Money Management

Secara ringkas, money management adalah seni mengelola uang. Dalam konteks trading crypto, money management merupakan cara untuk mencapai keuntungan maksimal dan meminimalkan risiko dari sumber daya uang (modal) yang dimiliki trader. Namun bagi pemula atau profesional, money management sebenarnya lebih berfokus pada mengelola risiko.

Ada sebuah istilah yang perlu diingat dalam trading online, yaitu trading is a long game – artinya bagaimana Anda bisa bertahan selama mungkin di pasar alias tidak bangkrut. Untuk mencapai ini, Anda perlu menguasai strategi money management. Untuk membantu Anda mengatur strategi ini, Anda bisa mulai mencicil atau mempersiapkan jawaban atas beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Sumber uang trading crypto dari mana?
  2. Berapa alokasi dana untuk trading crypto?
  3. Bagaimana cara mengalokasikan dana untuk trading crypto?
  4. Bagaimana dengan toleransi risiko?
  5. Bagaimana dengan target keuntungan?

Sumber uang trading crypto dari mana?

Karena instrumen cryptocurrency pada dasarnya merupakan instrumen berisiko tinggi ditambah lagi dengan aktivitas trading online yang juga berisiko, maka sebaiknya uang untuk trading memang sudah dialokasikan untuk “hilang”. Dengan kata lain, Anda menyiapkan modal yang―jika kemungkinan buruk terjadi―siap untuk hilang semuanya. Dengan demikian, Anda tidak boleh menggunakan uang untuk kebutuhan harian, apalagi sumber dana dari utang pinjaman online (pinjol).

Berapa alokasi dana untuk trading crypto?

Katakanlah Anda telah menetapkan jumlah uang untuk trading crypto, misalnya 2 juta. Nah, dari total modal untuk trading tersebut, berapa banyak jumlah yang akan digunakan untuk trading secara real? Meskipun tidak ada angka spesifik, sebaiknya untuk trader pemula, Anda tidak membelanjakan 100% modal untuk trading. Sebagai pertimbangkan, Anda bisa mencoba sebagian kecil modal, misalnya 20% atau setara Rp 400 ribu. Seiring pengalaman dan pengetahuan yang bertambah, Anda bisa menggunakan lebih banyak.

Bagaimana cara mengalokasikan dana untuk trading crypto?

Katakanlah dari total modal Rp 2 juta, sebesar 20% atau setara Rp 400 ribu akan digunakan untuk trading crypto. Dari Rp 400 ribu ini, bagaimana cara Anda mengalokasikannya? Ada dua cara atau strategi yang paling umum, yakni (1) average down di mana Anda beli crypto secara bertahap saat harga turun dan (2) lump sump di mana Anda menggunakan semua modal sekaligus untuk membeli crypto.

Dari dua strategi ini, average down jauh lebih aman dan rendah risiko, sementara itu lump sump jauh lebih berisiko tetapi potensi keuntungan lebih tinggi (agresif). Anda bisa menyesuaikan atau mencoba mana menurut Anda yang cocok atau sesuai preferensi.

Strategi average down sangat sederhana, misalnya Anda beli crypto sebesar 10% dari total modal, jika harga turun, Anda beli lagi sebanyak 20%, dan begitu seterusnya. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan harga rata-rata, dan jika harga naik, gap untuk menghasilkan profit tidak terlalu jauh.

Startegi lump sump jauh lebih sederhana dan sangat agresif, di mana Anda membelanjakan 100% dari modal trading crypto dalam satu waktu. Jika harga naik, capital gain bisa sangat besar; sebaliknya, jika harga turun, capital loss juga besar. Jadi, risk and reward sebanding.

Bagaimana dengan toleransi risiko?

Toleransi risiko adalah kesediaan trader untuk mengambil risiko atau cara seorang trader dalam membatasi kerugian dari penurunan harga yang mana ini biasanya strategi dan gaya trading. Sebagai contoh, seorang day trader biasanya sangat membatasi risiko, sementara itu swing trader lebih longgar.

Day trader umumnya tidak membiarkan penurunan harga (floating loss) lebih dari 2 – 3%, sehingga saat harga turun mencapai batas toleransi, mereka akan cut loss untuk membatasi kerugian. Namun, swing trader mungkin bisa lebih toleran.

Bagaimana dengan target keuntungan?

Mengambil keuntungan atau taking profit dari trading crypto menjadi perhatian khusus bagi trader. Biasanya, target cuan atau capital gain juga menyesuaikan dengan strategi dan gaya trading. Seperti yang dijelaskan, seorang day trader biasanya mengambil capital gain tipis-tipis untuk satu transaksi, tetapi dilakukan dengan kuantitas transaksi lebih banyak. Misalnya, sekali trading untung 2%; jika itu dilakukan 5 kali dalam sehari, total cuan menjadi 10%.

6. Lakukan Penyesuaian

Penyesuaian adalah bagian dari proses evaluasi terhadap hasil trading crypto dalam periode tertentu. Semestinya memang proses ini harus dijalankan terlepas dari spesifikasi waktu. Misalnya, Anda melakukan evaluasi strategi dan hasil trading setiap bulan atau setiap minggu. Dari sini, Anda bisa melihat bagaimana progress sejauh ini, apakah berjalan lebih baik atau lebih buruk. Pada akhirnya, Anda akan mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk kemajuan Anda ke depannya.

Tips Main Crypto yang Aman dan Minim Risiko

Anda telah dijelaskan tahapan belajar cara trading crypto terbaik bagi pemula. Bagi Anda yang ingin lebih aman dan meminimalkan risko, tips berikut ini dapat dipertimbangkan:

  1. Pilih Platform Crypto Resmi (Legal).
  2. Mulai dengan Modal yang Kecil.
  3. Batasi Pemakaian Leverage atau Margin.
  4. Beli Koin Crypto Blue Chip.
  5. Jauhi Koin Micin (Shitcoin).

1. Pilih Platform Crypto Resmi (Legal)

Legalitas crypto exchange atau platform trading crypto lainnya menjadi elemen penting dari segi aspek keamanan. Di Indonesia, regulasi crypto dipegang oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sehingga perusahaan crypto exchange yang resmi harus terdaftar di otoritas tersebut.

Di luar negeri, crypto exchange dan broker multiaset lainnya memang tidak terdaftar di Bappebti, tetapi mereka diregulasi secara global atau internasional. Jadi, platform atau broker asing tersebut relatif aman. Contoh regulator di luar negeri yang terpopuler yaitu The Financial Conduct Authority (FCA), The Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC), Australian Securities & Investments Commission (ASIC), dan lainnya.

2. Mulai dari Modal yang Kecil

Tips trading crypto yang aman dan rendah risiko adalah dengan memulai dari modal paling kecil. Meskipun tidak ada jumlah yang spesifik, Anda bisa mengukur sendiri: misalnya Anda bisa mengalokasikan 10% – 30% dari “uang nganggur” untuk trading. Pada intinya, penggunaan modal minim bertujuan untuk meminimal risiko karena Anda masih pemula sehingga butuh lebih banyak belajar dan mencari pengalaman. Oleh karena itu, modal awal yang lebih kecil tampak lebih ideal.

3. Batasi Pemakaian Leverage atau Margin

Perdagangan margin atau leverage merupakan fasilitas yang diberikan oleh platform crypto exchange dan broker multiaset CFD. Pada intinnya, fasilitas ini berupa utang di mana Anda bisa melipatgandakan modal Anda untuk menjangkau level trading lebih tinggi.

Sebagai contoh, Anda punya modal $100 dan mengambil leverage 2x (kali) atau rasio 1:2, artinya untuk mencapai transaksi katakanlah $160, Anda hanya butuh mengeluarkan modal sebesar $80 sehingga saldo Anda tersisa $20. Contoh lain, dengan modal awal $100 dan menggunakan leverage 40x atau rasio 1:40, artinya untuk mencapai transaksi $160 Anda hanya perlu membelanjakan uang sebesar $4 sehingga tersisa saldo $96.

Pada dasarnya, meskipun leverage merupakan fasilitas dari platform atau broker, ini tetaplah uang dan sangat berisiko. Anda bisa saja kehilangan semua modal ketika terjadi penurunan harga dan saldo yang tersisa tidak mampu menutupi total kerugian. Jadi, Anda mesti bijaksana dalam menggunakan margin.

Nah, jika Anda trading crypto di aplikasi crypto exchange, akses leverage atau perdagangan margin hanya tersedia di akun futures, misalnya pada Binance futures. Untuk platform multiaset dan CFD, biasanya mereka memang sudah berbasis leverage atau memungkinkan perdagangan margin sehingga akses lebih terbuka.

Sebagai trader pemula, Anda boleh-boleh saja menggunakan leverage, tetapi untuk lebih aman dan rendah risiko, coba dengan modal kecil dan leverage paling minimum, yakni 2x.

4. Beli Koin Crypto Blue Chip

Crypto blue chip dapat mengacu pada aset kripto yang sudah mendapatkan posisi terbaik di pasar, biasanya ditandai dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) yang besar, proyek yang solutif, brand terpopuler, dan sebagainya.

Ada dua mata uang kripto blue chip yang bisa dianggap “tak terbantahkan”, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang keduanya sama-sama menempati posisi ke-1 dan ke-2 dari segi market cap. Selain itu, kedua aset kripto ini punya proyek yang jelas, adopsi yang tinggi, dan kepercayaan yang baik oleh pasar. Jadi, lumrah jika cryptocurrency ini menjadi benchmark dari pasar kripto.

Oleh karena itu, trading crypto yang mungkin lebih aman dan rendah risiko adalah dengan beli Bitcoin dan/atau Ethereum. Namun, Anda juga bisa mempertimbangkan aset kripto lain, minimal yang masuk ke dalam 10 besar dari nilai kapitalisasi pasar.

5. Jauhi Koin Micin (Shitcoin)

Koin micin (shitcoin) adalah cryptocurrency yang punya jumlah pasokan token yang besar dan market cap yang kecil sehingga harga crypto coin ini sangat rendah (murah), karenanya disebut koin micin. Jenis koin kripto ini biasanya belum teruji dengan baik di pasar, masih seumur jagung, tidak memiliki proyek yang jelas, dan hanya memanfaatkan hype saja.

Selain itu, pergerakan harga crypto shitcoin ini biasanya sangat fluktuatif alias naik dan turun secara signifikan yang mana ini kemudian meningkatkan risiko perdagangan. Tidak hanya itu, shitcoin atau koin micin lebih berpotensi rug pull atau adanya penipuan atau manipulasi pasar. Jadi untuk trading crypto lebih aman, sebaiknya hindari koin micin.

Tips Main Crypto yang Menguntungkan

Yang pertama-tama perlu diingat ialah konsep high risk high return―artinya, jika Anda ingin mencapai keuntungan (profit) tinggi, Anda juga mesti bersedia menerima risiko tinggi. Begitu juga dengan cara trading crypto yang paling menguntungkan, ini juga akan mengandung risiko yang sebanding. Untuk lebih jelas, berikut tips-nya:

  1. Main di Crypto yang Sedang Hype.
  2. Main di Crypto Futures.
  3. Maksimalkan Penggunaan Leverage.

1. Main di Crypto yang Sedang Hype

Karena pasar crypto sangat seksi, setiap waktu selalu meluncurkan proyek kripto terbaru. Tidak sedikit di antaranya mendapatkan hype atau perhatian besar dari pasar sehingga koin tersebut aktif diperdagangkan. Salah satunya faktor yang menciptakan hype dan popularitas pada suatu crypto adalah sektor proyek yang digarap. Misalnya, ada koin kripto yang mengerjakan proyek metaverse, NFT, DeFi dan sebagainya, sementara ruang-ruang tersebut memang sedang naik daun sehingga cryptocurrency yang berada di sektor tersebut mendapat berkah, harga meroket atau naik signifikan.

2. Main di Crypto Futures

Seperti yang telah dibahas, crypto futures adalah instrumen derivatif yang menyediakan sistem perdagangan margin atau dengan leverage. Artinya, trader dapat memaksimalkan profit melalui pinjaman dana (utang) dari exchanges. Selain itu, crypto futures juga memungkinkan perdagangan dua arah: artinya Anda bisa menghasilkan capital gain baik dari kenaikan harga maupun penurunan.

Meskipun bermain di crypto futures menjadi salah satu pilihan dan cara trading yang dapat memaksimalkan keuntungan, risiko yang terkandung di dalamnya juga tidak main-main. Jadi, perdagangan di crypto futures lebih cocok untuk trader profesional dan berpengalaman yang berani mengambil risiko lebih, sedangkan trader pemula boleh saja mencoba, tetapi secara terbatas.

3. Maksimalkan Penggunaan Leverage

Jika Anda trading di crypto futures atau di platform multiaset CFD, fasilitas leverage tersedia untuk Anda. Untuk memaksimalkan capital gain denga modal minim, Anda bisa mengoptimalkan penggunaan leverage. Misalnya, jika Anda ingin mencapai level transaksi perdagangan hingga $1.000 dengan modal $50, Anda bisa menggunakan leverage 20x. Namun perlu diingat, jika harga naik katakanlah 2%, Anda mungkin akan cuan $20, tetapi jika harga turun 2%, kerugian juga mencapai $20. Dengan modal $50 dan memanfaatkan leverage, uang Anda bisa saja habis jika salah memprediksi harga.

Sudah Siap untuk Trading Crypto?

Panduan belajar cara trading crypto ini sebenarnya sudah sangat lengkap. Anda sebagai trader pemula Indonesia diharapkan dapat memahaminya dengan baik. Untuk benar-benar menguasai aktivitas trading online, tidak cukup hanya dengan teori, Anda bisa segera mulai praktik. Pada tahap awal main kripto, Anda bisa mulai dengan modal kecil, misalnya ratusan ribu atau maksimal Rp 1 juta. Seiring dengan pengalaman yang meningkat, Anda juga bisa menambah modal trading. Terakhir, ingatlah bahwa trading is a long game sehingga Anda mesti lebih banyak berfokus pada manajemen risiko, tanpa mengabaikan profit atau keuntungan. Selamat mencoba dan semoga yang terbaik untuk Anda!

Tags: aset kriptocryptocryptocurrencytrading crypto
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

22/11/2022
Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

22/11/2022

Cara Investasi Saham Online 2023: Semua Hal Wajib Diketahui

22/11/2022
pinjaman online ojk

Daftar Pinjaman Online Resmi OJK Terbaik dan Tepercaya 2023

07/12/2022

Cara Investasi Saham Online 2023: Semua Hal Wajib Diketahui

0
Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

0
Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

0
pinjaman online ojk

Daftar Pinjaman Online Resmi OJK Terbaik dan Tepercaya 2023

0
pinjaman online ojk

Daftar Pinjaman Online Resmi OJK Terbaik dan Tepercaya 2023

07/12/2022
Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

22/11/2022
Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Crypto 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

22/11/2022

Cara Investasi Saham Online 2023: Semua Hal Wajib Diketahui

22/11/2022

About us

We help you to allocate funds to the right investment instruments (according to your preferences and risk profile) through content-based guidance on our web platform.

Categories

Others

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Recent News

pinjaman online ojk

Daftar Pinjaman Online Resmi OJK Terbaik dan Tepercaya 2023

07/12/2022
Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

Cara Trading Forex 2023: Panduan Belajar bagi Pemula

22/11/2022

© 2022 DANANESIA. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Saham
  • Crypto
  • Forex

© 2022 DANANESIA. All rights reserved.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?